Di DKI Jakarta, terdapat sebuah
daerah yang terkenal, yaitu Condet yang berada di daerah Kramat Jati. Tapi mungkin
tidak banyak yang mengerti asal muasal dari nama condet tersebut.
Kata condet tidak sama dengan codet.
Beberapa orang salah menafsirkan daerah Condet berasal dari kata codet, yaitu
bekas luka sayat di area wajah. Bekas luka ini biasanya dimiliki oleh
pendekar-pendekar yang telah sering bertarung dan mendapatkan luka.
Antidesma Diandrum |
Asal nama daerah condet adalah karena di daerah ini dulu terdapat buah-buahan condet, ondeh, atau ondeh-ondeh yang memiliki nama latin Antidesma Diandrum Sprg. Condet atau ondeh adalah semacam buah yang memiliki rasa manis-manis asem, mirip buah buni. Karena banyaknya buah condet ini, maka daerah ini diberi nama Condet. Namun sayangnya, karena semakin banyaknya orang berdatangan ke Jakarta, buah asli daerah ini tidak dapat ditemui lagi di wilayah Condet. Kawasan Condet meliputi 3 kelurahan, yaitu Batuampar, Kampung Tengah ( dulu disebut Kampung Gedong ), dan Balekambang.
Nama wilayah Condet pertama kali
disebut dalam catatan perjalanan Abraham van Riebeeck Direktur Jendral (
Gubernur Jendral ) VOC di Batavia waktu itu. Dalam catatan perjalanan tanggal
24 September 1709, Abraham van Riebeeck beserta anak buahnya berjalan menyusuri
anak sungi Ci Ondet.
Pada masa pemerintahan Gubernur
DKI Ali Sadikhin, Condet dijadikan sebagai Cagar Budaya Betawi. Tapi rencana
ini gagal, karena area ini sudah banyak berubah. Condet telah dipenuhi oleh
para pendatang, dan warga asli betawi juga sudah banyak yang pindah dari daerah
ini.
Maaf, condet berasal dari kata dalam bahasa Sunda “Ci Ondet” yang artinya sungai yang pinggirnya banyak ditumbuhi tanaman ondet. Ondet adalah nama pohon dengan nama ilmiah Antidesma Diandrum Sprg, sejenis pohon buni yang buahnya biasa dimakan.
ReplyDeleteData tertulis pertama yang menyebut nama Condet adalah catatan perjalanan Abraham van Riebeeck ketika masih menjadi Direktur Jenderal VOC (nama jabatan sebelum diubah menjadi gubernur jenderal). Dalam catatan tersebut, tanggal 24 September 1709, van Riebeeckbeserta rombongannya berjalan melalui anak sungai Ci Ondet: “Over mijn lant Paroeng Combale, Ratudjaya, Depok, Sringsing naar het hoodft van de spruijt Tji Ondet” (melalui tanah milik saya di Parung Combal, Ratujaya, Depok, Sringsing menuju hulu Ci Ondet) (De Haan 1911:320)