Friday, October 4, 2013

Kenapa Kentang Bisa Beracun?



   Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat pengganti beras. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi di dalam tubuh manusia. Di luar negeri, kentang lebih banyak dimakan daripada nasi. Di Indonesia, kentang diolah menjadi berbagai panganan yang menggoda selera. Tapi, dibalik berbagai manfaat kentang, ternyata kentang juga dapat beracun.


    Adakah yang pernah tahu jika kentang bisa berubah menjadi beracun? Kentang dapat beracun disebabkan oleh solanin. Solanin adalah senyawa alkaloid yang bersifat racun. Senyawa ini terdapat di kulit kentang dan bereaksi pasca panen. Penjelasan ilmiahnya adalah setelah dipanen, kentang melakukan fotosintesis untuk menumbuhkan tunas. Pada saat tersebut, kentang membuat klorofil dan pada saat itu juga kentang memproduksi solanin. Solanin dapat ditemui di bawah kulit umbi dan di mata umbi. Ciri-ciri kentang yang terdapat senyawa solanin adalah daging yang bedempetan dengan kulit menjadi berwarna hijau. 

     Untuk mencegah senyawa solanin muncul, setelah panen, sebaiknya kentang disimpan di tempat yang sejuk, gelap, dan kering. Hindari kentang terpapar sinar matahari atau pencahaan yang tinggi seperti lampu. Jika senyawa solanin terlanjur berkembang, bisa disiasati dengan mengupas kulit kentang lebih dalam dan merendam kentang dengan air garam. 
 
     Senyawa solanin bisa sangat berbahaya bagi tubuh. Solanin dapat menimbulkan rasa pahit dan mampu menimbulkan rasa terbakar dimulut, mual, muntah, buang-buang air, dan sakit kepala. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan kematian.

1 comment: