Thursday, May 31, 2012

Tjong A Fie, Konglomerat dalam Sejarah Kota Medan

Di Medan terdapat sebuah jalan yang tertua. Jalan tersebut adalah Jalan Ahmad Yani, yang dulu dikenal sebagai Jalan Kesawan karena berada di daerah Kesawan. Dahulu, sebelum tahun 1880 di daerah ini merupakan perkampungan pecinan karena banyak orang Tionghoa yang berdatangan lalu menetap. Hal ini terjadi setelah terjadi kebakaran hebat yang melanda jalan ini pada tahun 1889. Setelah kebakaran tersebut, warga Tionghoa kemudian membangun ruko-ruko dua lantai yang sampai sekarang masih bisa kita lihat meskipun bentuknya sudah ada yang berubah.

Tjong A Fie

Istana Maimun Medan dengan Arsitektur oleh Theo Van Erp

Istana Maimun merupakan istana dari Kerajaan Deli. Istana ini merupakan salah satu bangunan terindah dari kota Medan. Istana ini dibangun pada masa Kesultanan Deli. Namun istana ini tidak sepenuhnya dibangun oleh Sultan Deli sendiri. Belanda merupakan pihak dibalik pembangunan istana bersejarah ini. Belanda merasa berhutang budi kepada Sultan Deli karena diberikan ijin untuk membuka lahan dan membuat perkebunan di wilayah kerajaan Deli.

Istana Maimun Medan


Dingemans, Arsitektur Masjid Raya Medan

Masjid Raya
Setelah sebelumnya membicarakan Istana Maimun dari kerajaan deli, sekarang ada lagi bangunan bersejarah yang terdapat di Medan. Bangunan bersejarah tersebut adalah Masjid Raya Medan. Masjid yang megah dan bersejarah ini dibangun pada masa Kerajaan Deli satu masa dengan pembangunan Istana Maimun.

Masjid Raya Medan


Wednesday, May 30, 2012

Asal Mula Kata Palembang

Sungai Musi
Palembang adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki beberapa asset yang terkenal hingga mancanegara. Aset tersebut antara lain adalah sungai Musi, kain songket, dan makanan khasnya pempek. Tapi dari mana asal usul kata Palembang tersebut?

Palembang berasal dari bahasa Melayu karena daerah ini memang dipengaruhi oleh budaya Melayu. Palembang berasal dari kata Lembang yang berarti air yang merembes, atau air yang menggenang. Arti kata ini bisa kita telaah dengan jelas bahwa Palembang memiliki 108 anak sungai. Sehingga, kehidupan masyarakat Palembang hampir tidak bisa lepas dari sungai.


Asal Usul Kata Songket

Kain songket merupakan kain tenun khas Indonesia yang sudah terkenal keindahannya hingga ke mancanegara. Warnanya yang indah serta motifnya yang cantik membuat banyak orang tertarik untuk memilikinya.  Beberapa orang mengatakan, kata songket berasal dari istilah kata sungkit dalam bahasa Melayu. Kata sungkit berarti “mencukil” atau “mengait”. Hal ini dipengaruhi oleh metode pembuatannya yaitu mengaitkan kain tenun dan memasukkan benang emas.

Namun ternyata ada teori lain mengenai asal kata songket, yaitu berasal dari kata di-songsong dan di-teket. Di-songsong karena dalam pembuatannya menggunakan alat yang dilempar diantara benang lalu disongsong atau dijemput. Sedangkan teket dalam bahasa Palembang lama memiliki arti sulam. Pembuatan kain songket dapat memakan waktu yang cukup lama. Untuk membuat satu lembar kain songket hingga selesai dibutuhkan waktu hingga 3 bulan. 

Tuesday, May 29, 2012

Profil Singkat Nama Jalan Jendral Gatot Subroto

Nama jalan di Indonesia biasanya diambil dari nama para pahlawan. Nama-nama Pahlawan tersebut diabadikan menjadi nama jalan untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa mereka. Salah satunya adalah Jalan Gatot Subroto di Jakarta. Lalu siapakah Gatot Subroto itu?


Lahir di Banyumas, 10 Oktober 1907, Jenderal Gatot Subroto merupakan orang yang memunculkan gagasan untuk membuat sebuah akademi militer gabungan dari darat, laut, dan udara. Gagasan ini kemudian diwujudkan dengan dibentuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 1965, 3 tahun setelah sang penggagas meninggal dunia.

Sejarah Nama Wilayah Condet

Di DKI Jakarta, terdapat sebuah daerah yang terkenal, yaitu Condet yang berada di daerah Kramat Jati. Tapi mungkin tidak banyak yang mengerti asal muasal dari nama condet tersebut.

Kata condet tidak sama dengan codet. Beberapa orang salah menafsirkan daerah Condet berasal dari kata codet, yaitu bekas luka sayat di area wajah. Bekas luka ini biasanya dimiliki oleh pendekar-pendekar yang telah sering bertarung dan mendapatkan luka.

Antidesma Diandrum


Sejarah Lambang Garuda Pancasila

Semua orang Indonesia pasti tahu Lambang Negaranya, yaitu Garuda. Tapi mungkin hanya sedikit yang tahu dan paham kenapa garuda yang dipilih menjadi Lambang Negara resmi Indonesia. Menurut sejarah, penetapan burung garuda sebagai lambang Negara berdasarkan pemikiran yang matang dan panjang.

Garuda Pancasila

Ibukota Indonesia Pernah Dipindahkan 3x

Perjalanan panjang merebut kemerdekaan, memunculkan banyak kejadian-kejadian yang bersejarah. Salah satunya adalah berpindahkan ibu kota Negara. Memang tidak mungkin sebuah Negara memindahkan ibu kota negaranya untuk alasan-alasan tertentu. Indonesia pun pernah mengalami peristiwa pindahnya ibu kota karena alasan kedaulatan.

Sejarah mencatat, Indonesia pernah memindahkan ibu kota sebanyak 3 kali. Peristiwa ini terjadi setelah proklamasi kemerdakaan. Setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya, situasi di negeri ini belum stabil. Pihak penjajah, dalam hal ini Belanda, masih berusaha untuk kembali menjajah dan menguasai daerah yang kaya dengan hasil bumi ini. Belanda kembali datang ke Indonesia dengan membonceng Sekutu. Akibatnya, kedaulatan NKRI terancam. Bahkan satu bulan setelah kemerdekaan, yaitu pada tanggal 29 September 1945, Belanda berhasil mengambil alih Jakarta.