Saturday, October 26, 2013

Tahu Nggak Sih Bagamaina Terjadinya Puting Beliung?

Puting Beliung
Angin bisa menjadi sahabat bisa juga menjadi musuh. Angin yang tenang bisa bermanfaat bagi manusia. Contohnya adalah untuk pembangkit listrik, pelayaran, penerbangan, dan lain-lain. Tapi angin juga bisa menjadi musuh saat energi atau kekuatannya terlampau besar. Angin dengan kekuatan yang besar ini mampu merusak apapun yang dilaluinya. Contoh angin dengan kekuatan adalah puting beliung. Angin puting beliung sering menyebabkan kerusakan yang cukup besar. Diantaranya adalah rusaknya bangunan-bangunan dan tercabutnya pohon-pohon. Bagaimana angin yang biasanya tenang bisa menjadi ganas? Bagaimana terjadinya puting beliung?



Puting Beliung Skala F5

"...kalau itu udaranya di bawah sangat stabil, dan tiba-tiba ada gulungan angin, masa transisi itu kan ada angin dari barat ada angin dari timur bertemu di bawah, kemudian diangkat oleh ketidakstabilan udara sangat kuat, itu akan diangkat, dan apabila di dasar awan itu ada perbedaan tekanan yang besar, putarannya akan semakin besar." jelas Bapak Hariadi, Kabid Peringatan Dini Cuaca BMKG.

Efek Puting Beliung

Angin puting beliung bisa terjadi karena awan culumunimbus yang mengalami perubahan arah dan kecepatan angin pada ketinggian. Munculnya udara yang bergerak naik akan mengubah arah angin dari horisontal menjadi vertikal. Angin puting beliung sering terjadi pada saat pancaroba antara bulan Nopember hingga Maret dan biasanya muncul pada siang atau sore hari. Durasai normal angin puting beliung ada di kisaran 5 menit. Untuk mengukur kerusakan yang ditimbulkan puting beliung, digunakan skala fujita. Skala fujita memiliki 6 tingkatan, mulai deri F0 hingga F5. Pada skala F0, kecepatan angin berada pada kisaran 105-137km/jam. Jenis kerusakan pada skala IF0 terbilang ringan, contohnya yaitu dahan pohon atau papan penunjuk yang rusak. Untuk skala paling besar, yaitu F5, kecepatan angin mencapai 322km/jam lebih. Kerusakannya pun tergolong parah, contohnya adalah tercabutnya pohon, benda-benda berterbangan, rusaknya rumah hingga ke pondasinya. Namun fenomena puting beliung dengan skala tinggi hanya terjadi di luar negeri. Di Indonesia, angin puting beliung yang terjadi berada pada skala F0 hingga F1 saja.
 
Skala Fujita

No comments:

Post a Comment